GOJEK Beri Tanggapan Soal Bubur Kacang Ijo Netizen yang Tak Sesuai Ekspektasi

Jakarta - Netizen sempat dihebohkan pesanan bubur kacang ijo green tea yang tak sesuai ekspektasi. Sebagai layanan pengantar makanan itu, GOJEK Indonesia memberi tanggapannya.

Cerita seorang netizen soal pesanan makanannya yang tak sesuai ekspektasi sempat viral di Instagram. Netizen pemilik akun pergijauh itu memesan bubur kacang ijo green tea di sebuah tempat makan.

Dari foto bubur kacang ijo green tea yang tampak, bubur itu terlihat menggugah selera dengan topping keju, sirup, dan bubuk green tea. Tapi begitu tiba, bubur dikemas dalam gelas plastik dan tampak begitu encer. Tak terlihat pula topping-topping menggugah selera seperti dalam foto.

GOJEK Beri Tanggapan Soal Bubur Kacang Ijo Netizen yang Tak Sesuai Ekspektasi

Foto: Instagram @pergijauh

Unggahan netizen pergijauh tersebut kemudian mendapat beragam tanggapan. Sudah ada lebih dari 44.000 likes dan 2.000 komentar terkait kisah 'pahitnya'.

Sebagi mitra yang mengantarakan pesanan bubur kacang ijo green tea pada netizen pergijauh, GOJEK Indonesia memberi tanggapan resminya. Dari keterangan yang diterima detikFood (8/5), mereka berterima kasih pada pelanggan GO-FOOD sekaligus pemilik akun Twitter dan Instagram @pergijauh yang telah memberi masukan.

Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom

GOJEK melalui layanan GO-FOOD telah menghubungi merchant yang menjual bubur kacang ijo green tea itu. Pihak merchant kemudian meminta maaf dan berkomitmen untuk mengganti semua informasi outletnya dengan yang lebih sesuai.

Tindakan lain yang dilakukan GO-FOOD dan merupakan hal rutin adalah mengedukasi para merchant untuk senantiasa memperbarui informasi outlet mereka. Mulai dari menu, harga, jam operasional, dan foto makanan/minuman.

Selain itu, GO-FOOD juga berkomunikasi dengan pemilik akun @pergijauh lewat Instagram untuk meminta maaf atas ketidak nyamanan ini. Sekaligus menginformasikan langkah korektif yaitu menghimbau merchant untuk mengganti foto yang lebih sesuai. Hal ini pun telah dilakukan oleh pihak merchant terkait.

Let's block ads! (Why?)