Sunyi House of Coffee and Hope ini terbilang kafe ramah difabel karena konsepnya memang sengaja dibuat sebagai wadah untuk menyetarakan para difabel. Di kafe sosial ini pengunjung akan dilayani oleh pelayan, barista, cook hingga kasir yang seluruhnya adalah difabel.
Penggagas kafe ini, Mario, mengatakan sengaja membuat kafe ini sebagai salah satu sarana untuk membuat masyarakat lebih sadar akan kemampuan dari para difabel. Pengalaman unik saat memesan makanan juga bisa dirasakan para pengunjung, inilah yang membuat detikFood menyambangi kafe ini.
Foto: Devi S. Lestari/detikfood
|
Saat kami datang sore hari di akhir pekan, kafe terlihat padat. Pengunjungnya kebanyakan anak muda, kami juga melihat ada beberapa kelompok pengunjung yang asyik ngobrol dengan bahasa isyarat. Menarik!
Sebenarnya pilihan menu di sini terbilang banyak tetapi karena kafe sangat ramai, beberapa menu andalan sudah habis diborong pembeli.
Oya, kasir kafe ini adalah seorang tuna rungu yang tak bisa berbicara seperti orang normal. Tapi jangan khawatir karena dengan menunjuk atau menyebutkan pesanan, ia langsung mengerti.
Foto: Devi S. Lestari/detikfood
|
Sensasi memesan menu ini memberikan pengalaman baru bagi semua pengunjung. Tak hanya sang kasir, bahkan barista, cook hingga waiters di kafe ini seluruhnya adalah para difabel.
Setelah menunggu beberapa saat, menu pesanan kami tiba. Segelas Es Kopi Susu Sunyi (Rp 18.000) hadir dengan rasa kopi yang terbilang nendang namun tetap terasa semburat creamy khas susu. Rasa manisnya pas dan makin enak karena disajikan dingin.
Meski sederhana, es kopi susu ini jadi minuman paling favorit. Hampir semua pengunjung menjadikan es kopi susu ini pilihan pertama.
Selanjutnya ada Marshmallow Mochaccino (Rp 24.000). Minuman ini bisa disajikan panas maupun dingin, kami memilihnya dalam versi dingin. Campuran espresso, susu dan cokelat membuat minuman ini terasa nikmat dan legit.
Foto: Devi S. Lestari/detikfood
|
Konsistensinya kental sehingga terasa lebih creamy. Biasanya menu ini disajikan dengan topping marshmallow yang lembut, tapi karena stok marshmellow habis maka kami diberikan beberapa potong kukis sebagai gantinya.
Puas menikmati sajian kopi, kami juga ingin memanjakan perut dengan makanan berat. Seporsi Aglio Olio Pasta (Rp 24.000) tersaji hangat di meja kami. Aroma gurih yang tercium kuat membuat kami tak sabar ingin mencicipnya.
Benar saja, spaghettinya dimasak 'al dente' dan punya rasa dominan gurih asin. Irisan smoked beef membuat pasta semakin terasa enak. Kalau suka pedas, boleh tambah irisan cabai rawit. Jangan sungkan untuk bertanya pada pelayannya.
Foto: Devi S. Lestari/detikfood
|
Selain menu di atas, ada juga beberapa menu lain yang tak boleh dilewatkan seperti Almond Zist Cold Brew, Dirty Chai Latte, Red Velvet Latte hingga Manual Brew dari beberapa biji kopi lokal. Untuk makanannya ada Ayan Saus Kecap Wijen, Cilantro Lime Chicken hingga French Fries.
Selain bisa makan dan minum enak, di kafe ini juga bisa ngobrol dengan para difabel lho. Para pegawai di sini akan sangat senang hati saat diajak ngobrol. Mereka bahkan bisa mengajari bahasa isyarat.
Kedepannya kafe ini rencananya akan dilengkapi dengan galeri seni yang memamerkan serta menjual aneka karya seni buatan difabel serta akan dibuka kelas khusus untuk orang-orang yang ingin mengenal difabel lebih jauh.
Nah, kalau mau makan enak, nongkrong sambil belajar pengalaman baru, coba datang ke kafe yang buka mulai 10.00-22.00 WIB ini.
Sunyi House of Coffee and Hope
Jl. RS. Fatmawati No. 15, Cilandak
Jakarta Selatan (dvs/odi)
Sunyi Coffee : Nikmatnya Kopi Susu Sunyi dan Aglio Olio Racikan Para Difabel
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sunyi Coffee : Nikmatnya Kopi Susu Sunyi dan Aglio Olio Racikan Para Difabel"
Post a Comment