Menyusuri jalan Wangfujing memang bisa dengan mudah menjumpai banyak outlet elektronik hingga fashion ternama. Tapi tak hanya itu, di jalan ini juga terdapat restoran yang menawarkan sajian halal, kami pun menyambanginya untuk membuktikan kelezatan sajian ini.
Dari depan, restoran ini tampak terlihat luas dengan tulisan Dong Lai Shun Muslim Restaurant dalam bahasa latin dan tulisan China. Pintu bercat merah dengan dua lampion menyambut kami saat memasuki area restoran yang bagian dalamnya juga tampak luas.
 Foto: Devi S. Lestari/detikFood |
Sajian utama di restoran ini adalah menu hot pot yang menyajikan sayuran dan daging yang dimasak dalam kuah kaldu. Hot pot unik khas China diletakkan di tengah meja, pengunjung memang dibiarkan memasak sendiri santapannya, mirip sajian shabu khas Jepang.
Pilihan menu di resto ini sangat banyak mulai dari daging sapi, daging kambing, ikan, seafood, sayuran hingga pelengkap seperti tahu dan mie. Kami pun mencoba memesan satu paket sayuran komplit seharga RMB 38 (Rp 78.300) serta satu porsi daging sapi RMB 48 (Rp 99 ribu).
Sekeranjang sayuran datang dalam kondisi segar. Isiannya ada kol, sawi putih, sawi hijau, daun bawang, selada dan aneka sayuran segar lainnya khas China. Sementara dagingnya hadir dengan irisan tipis tergulung.
 Foto: Devi S. Lestari/detikFood |
Sebelum mulai memasak, pastikan kuah kaldu dalam hot ot sudah panas. Tandanya air sudah berbuih dan agak mendidih, masukkan dulu irisan daun bawang dan bawang bombay sebagai penambah rasa. Saatnya memasak!
Celupkan sayuran dan daging satu persatu lalu masak hingga matang lalu angkat dan santap segera. Tak perlu terlalu lama karena panasnya bara bisa dengan cepat membuat matang bahan yang dimasak.
 Foto: Devi S. Lestari/detikFood |
Meskipun bisa dimakan langsung, tapi akan lebih sedap jika dicocol dulu dengan saus wijen. Saus berwarna kecoklatan ini membuat daging dan sayuran lebih kaya rasa.
Irisan tipis daging membuatnya mudah dikunyah, bahkan teksturnya juicy dan lembut. Sekali makan, rasanya tak ingin berhenti, apalagi ditambah sensasi seru memasak sendiri.
Selain menu hot pot, kami juga memesan nasi goreng khas China RMB 36 (Rp 74.200). Tampilannya sederhana dengan nasi kecoklatan yang disajikan rapi tercetak mangkuk.
Ternyata tak hanya tampilannya saja yang sederhana tetapi juga rasanya. Nasinya memang punya tekstur lembut dengan bulir beras yang bulat pendek.
Nasi goreng didominasi rasa manis dan cenderung kurang gurih. Campurannya juga bahkan hanya telur orak arik dan irisan daun bawang. Kami justru lebih menyukai nasi goreng versi Indonesia yang lebih kaya rasa.
 Foto: Devi S. Lestari/detikFood |
Seorang pelayan merekomendasikan kami untuk memesan kue beras khas China yang katanya jadi salah satu menu favorit. Seporsi kue ini berisi tiga potong kue bulat yang tertutup wijen.
Sekilas mirip bakpia khas Yogya namun dengan ukuran yang lebih besar. Kue ini dibuat menggunakan bahan baku tepung beras dan gula, rasanya sedikit manis dengan tekstur padat cenderung keras.
Bagian luar kue dilapisi wijen putih yang membuat teksturnya menjadi renyah. Biasanya kue ini disantap sebagai makanan selingan.
Karena mengusung konsep restoran muslim, di sini hanya tersedia pilihan daging sapi dan daging kambing halal. Bahkan sejak tahun 2017 restoran ini sudah memiliki peternakan sendiri untuk menjamin dagingnya.
 Foto: Devi S. Lestari/detikFood |
Dong Lai Shun bukanlah restoran baru, pemiliknya diketahui sudah berjualan sejak tahun 1903, dahulu masih menggunakan gerobak sederhana. Barulah mulai tahun 1996 restoran ini menempati bangunan permanen di jalan Wangfujing.
Kebanyakan pengunjungnya datang dari kalangan keluarga, porsi yang besar membuat orang memilih datang beramai-ramai. Nah kalau ke Beijing, jangan lupa mampir ke restoran ini ya!
Dong Lai Shun
Wangfujing Street No. 198
Beijing, China
Telepon +86 1065139661
(dvs/odi)
Dong Lai Shun : Sluurp! Segarnya Daging Hot Pot Halal di Beijing
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dong Lai Shun : Sluurp! Segarnya Daging Hot Pot Halal di Beijing"
Post a Comment