Cucu pemilik sate Jando, Indah Pratiwi mengatakan setiap harinya menghabiskan 50 kilogram daging sapi dan ayam. Khusus sate Jando, disediakan 20 kilogram daging kelenjar payudara sapi.
![]() |
"Sehari bisa 50 kilogram daging (20 kilogram Jando), selalu habis. Kalau weekend bisa sampai 90 kilogram daging, soalnya lebih ramai," kata Indah kepada detikcom, Selasa (26/11/2019).
Ia mengakui banyaknya pembeli memberikan keuntungan yang tak sedikit. Setiap harinya, omset sate Jando mencapai lebih dari Rp 5 juta untuk hari-hari biasa.
"Kalau weekend bisa dia kali lipat," ucap dia.Satu porsi sate Jando dibanderol Rp 23 ribu dan kalau tambah lontong menjadi Rp 25 ribu. Selain sate Jando, tersedia juga sate ayam dan sapi dengan harga yang sama.
![]() |
Sate Jando buka setiap hari pukul 08.30 WIB hingga malam hari untuk hari biasa. Sedangkan akhir pekan lebih awal mulai pukul 07.00 WIB hingga malan hari.
"Kalau hari biasa pegawainya 6 orang. Weekend bisa sampai 8. Dibagi dua shift sampai malam," tuturnya.
Bagi yang belum pernah menikmatinya, sate Jando sendiri berasal dari daging kelenjar payudara sapi. Teksturnya lembut dan gurih membuat sate Jando ini diburu konsumen.
![]() |
Kenikmatan sate Jando diperkuat bumbu kacang yang berbeda dari sate pada umumnya. Teksturnya lebih kental dan terasa pekat dengan paduan bumbu.
"Mungkin bumbunya beda dari yang lain karena banyak bumbu rempahnya juga sih. Resepnya sudah dari nenek, sekarang yang racik bapak," ujar Indah.
Simak Video "Menjajal Gule Gending yang Jadi Favorit Anak Lombok"
[Gambas:Video 20detik]
(odi/odi)
Diburu Pembeli, Omset Sate Jando Rp 5 - 10 Juta per Hari
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diburu Pembeli, Omset Sate Jando Rp 5 - 10 Juta per Hari"
Post a Comment