Search

Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona Reda

Jakarta -

Konsumsi daging hewan liar dianggap sebagai indikator kekayaan di China. Sehingga penjual daging hewan liar berencana akan tetap jualan usai virus corona.

Semenjak virus corona yang menyebar di China dan dunia membuat pemerintah China memberikan larangan perdagangan daging hewan liar sejak 26 Januari lalu. Hewan liar disebut sebagai tempat bersarangnya virus corona yang menjangkit manusia.

Baca Juga: Dilanda Virus Corona, Beberapa Pasar di China Masih Jual Daging Hewan Liar

Dilansir dari Mothership (18/02), rupanya masih banyak penjual daging hewan liar yang berencana akan melanjutkan bisnis mereka setelah wabah virus corona berakhir. Bahkan hampir semua penjual daging hewan liar akan kembali berjualan usai pemerintah China menghapuskan larangan tersebut.

Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona RedaFoto: Istimewa


Selama menunggu larangan ini diangkat, para penjual daging mengawetkan daging hewan liar dagangan mereka dengan cara menaruhnya di freezer.

Hal ini dibenarkan oleh Gong Jian, penjual daging hewan liar online yang juga punya toko daging di wilayah Mongolia.

"Saya akan kembali berjualan ketika larangan dari pemerintah sudah diangkat. Orang-orang suka membeli daging hewan liar untuk dimakan atau sebagai hadiah. Karena daging hewan liar ini bergengsi," tutur Gong.

Untuk saat ini Gong sudah menyimpan daging buaya, rusa, dan hewan lainnya.

Sementara penjual daging hewan lainnya, Xang Chengchuan yang berasal dari Provinsi Anhui mengaku bahwa dia akan langsung menjual produk daging miliknya ketika virus corona usai.

Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona RedaFoto: Istimewa


Xang menambahkan bahwa dia sudah membekukan rusa, anjing, keledai, dan burung merak yang biasanya dijual pada pelanggan kalangan atas hingga klien bank VIP.

Menurut jurnal yang dirilis oleh Nature mengatakan bahwa menerapkan larangan perdagangan daging hewan liar di China, justru akan memicu perdagangan ilegal karena permintaan pasar yang sangat tinggi. Hal ini juga berkaitan pada budaya orang China yang sejak dulu sudah mengonsumsi daging hewan liar.

Apalagi di China, menyantap daging hewan liar sudah dianggap sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran. Pemerintah China pun mendukung penuh perdagangan daging hewan liar ini sebelum virus corona datang.

Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona RedaFoto: Istimewa


Pemerintah China mendukung perdagangan ini karena daging hewan liar dianggap sebagai obat tradisional yang ampuh. Bahkan industri ini mencapai angka $60 juta (Rp 821 miliar) di China.

Meski industri daging hewan liar di China sangat besar tapi menurut Japan Times semua perubahan masih bisa terjadi. Salah satunya dengan merubah pandangan warga China bahwa mengonsumsi daging hewan liar bisa berbahaya untuk kesehatan hingga lingkungan.

Baca Juga: Heboh Virus Corona Wuhan, Pasar Ini Jual Koala dan Tikus untuk Dimakan

Simak Video "Menyantap Makanan Khas Jepang di Atas Tikar Tatami"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)

Let's block ads! (Why?)


Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona Reda
Baca Selanjutnya


Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penjual Daging Hewan Liar di China Akan Tetap Jualan Usai Virus Corona Reda"

Post a Comment

Powered by Blogger.