Berdayakan Objek Wisata Desa Panulisan Barat

Untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PAD) diperlukan berbagai inovasi cerdas dari sektor pajak juga dengan memaksimalkan segala potensi desa. Seperti yang dilakukan Kepala Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur, Sarwat yang tengah melakukan pemberdayaan objek Wisata Alam Puncak Panenjoan.

Dikatakan, letak geografis Desa Panulisan Barat yang merupakan dataran tinggi berupa bukit yang hijau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat dan dibatasi Sungai Cijolang, menjadi daya tarik untuk dijadikan wisata alam.

Puncak Panenjoan merupakan wilayah tertinggi di antara dataran yang ada di sekitarnya. Sehingga dari tempat tersebut dapat melihat panorama alam yang meliputi hutan, lahan pertanian, dan aliran seluruh wilayah yang ada di bawahnya.

Tak hanya itu ditempat tersebut sejauh mata memandang dapat melihat wilayah kota dan hutan di wilayah Jawa Barat. Meliputi Kota Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya.

“Tempat tersebut mirip di Puncak Bogor yang bisa melihat pemandangan ke bawah hanya saja di sini lebih tenang,” ujar dia.

Untuk menambah daya tarik bagi pengunjung di tempat tersebut dibangun joglo dan panggung yang menjorok ke tebing sehingga pengunjung bisa berfoto selfie layaknya di atas udara.

Tak hanya objek wisata alam, wisata kuliner di Puncak Panenjoan digiatkan. Para pengunjung puncak bisa memesan kuliner khas Panenjoan dan di antarkan. Seperti paket nasi liwet berikut lauk pauknya, sambel dadkan, dan minuman dari gula merah.

Untuk pemberdayaan potensi usaha hasil bumi, masyarakat desa sebelum menuju lokasi disediakan lapak pedagang sayuran, pete, jengkol, gula kawung, gula kelapa, dan lain-lain.

“Ke depan kami akan mengagendakan dengan menggelar panggung hiburan minimal satu bulan sekali,” katanya.

Kepada Satelitpost, dia menyampaikan kendala yang dihadapi adalah akses menuju lokasi yang belum maksimal dan pengelolaan masih ditangani secara swadaya masyarakat terutama melibatkan pemuda dan pendanaan seadanya.

Termasuk keinginan pengembangan dengan menambah fasilitas sarana permainan anak namun karena keterbatasan anggaran sarana tersebut baru diwacanakan.

Sedangkan untuk biaya perawatan objek wisata tersebut, dikatakan pihaknya hanya mengandalkan biaya dengan besaran tidak ditentukan dan subsidi dari APBDES Desa Panulisan Barat yang nantinya menjadi BUMDES.

Untuk itu dia mengharapkan adanya bantuan pembinaan dari Dinas Pariwisata atau pemerintah terkait untuk pengembangan wisata tersebut karena dapat mendorong pemberdayaan pendapatan masyarakat setempat. (lim)