Makanan khas ini diberi nama jemunak. Jemunak tersebut dibuat dari singkong atau ubi kayu. Singkong dikupas terus dicuci hingga bersih dan diparut. Setelah itu, dikukus hingga matang menggunakan tungku.Setelah matang, dicampur ketan dan dikukus kembali hingga matang.
![]() |
Selanjutnya singkong dan ketan ditumbuk di lumpang sekitar 15 menit. Begitu telah benar-benar bercampur dan kenyal, baru jemunak mulai dibungkusi dengan daun pisang. Jemunak ini disajikan dengan taburan kelapa parut dan saus gula merah. Mirip lupis tetapi lebih gurih kenyal.
![]() |
Saat ini, Mbah Mujilah untuk membuat jemunak dibantu anaknya, Kasmurah (50), cucunya, Danu Supriyanto (28) dan Darti (29). Untuk jemunak ini hanya ada saat puasa Ramadhon saja dan semenjak puasa hari pertama telah membuatnya.
Jemunak yang telah jadi, kemudian dititipkan di beberapa pedagang. Ada pula yang datang langsung untuk memesan jemunak tersebut. Bahkan, pernah juga pesanan tersebut datang dari Keraton Yogyakarta.
![]() |
"Puasa tahun sebelumnya dari keraton memesan, kalau puasa tahun yang lalu tidak. Ini rata-rata bisa jadi 300 bungkus," ujar Kasmurah seraya sambil membungkus jemunak.
Adapun untuk satu bungkus jemunak siap saji harganya Rp2.000. Selain bulan Ramadhan ia membuat makanan seperti nogosari, growol, ketan bubuk dan kuping lawa.
"Kalau jemunak hanya saat puasa Ramadhan saja. Biasanya buat nogosari, growol, ketan bubuk, kuping lawa," katanya.
(dwa/odi)Kenyal Gurih Jemunak, Camilan Khusus Bulan Puasa dari Muntilan
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kenyal Gurih Jemunak, Camilan Khusus Bulan Puasa dari Muntilan"
Post a Comment