Bentuknya seperti kerupuk kanji, bundar dengan lingkaran adonan berwarna kuning terang. Diameternya sekitar 20 cm dan digoreng kering. Rasanya renyah asin! Karenanya jadi favorit saat buka puasa.
![]() |
Salah satu pedagang yang biasa berjualan di Kawasan Taman Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Yanti (45) mengatakan, setiap harinya dia dapat menjual krupuk mi sebanyak 10 bungkus. Isi setiap bungkusnya sebanyak 20 biji krupuk.
"Minimal 10 bungkus, isinya 20 biji, per bijinya Rp 1000," kata Yanti ditemui di Kawasan Taman Sabilulungan, Rabu (8/5/2019).
![]() |
Meski memiliki nama asli kerupuk mi, di setiap daerah khususnya di Bandung kerupuk ini memiliki nama berbeda-beda. Ada yang menyebutnya kerupuk anclom, ada juga yang menyebutnya kerupuk banjur dan kerupuk ojay.
"Di sini disebutnya kurban, kerupuk banjur. Kalau di tempat lain ada yang menyebutnya kerupuk anclom, juga kerupuk ojay," ungkapnya.
Kerupuk mi itu disebut kerupuk banjur, anclom atau ojay karena kerupuk ini nikmat dimakan dengan bumbu kuah. Ada bumbu dari oncom, ada juga bumbu dari sambal merah yang dicampur dengan air sehingga menjadi gurih pedas.
![]() |
Cara memakannya, potong kerupuk dari bentuknya yang utuh, lalu di masukan ke dalam bumbu kuah tersebut.
"Makannya dimasukin ke bumbu itu, jadi lebih enak," tambah Yanti.
Salah satu pembeli, Euis (50) mengatakan di Bulan Ramadhan ini tak lengkap rasanya bila berbuka puasa tanpa kerupuk mi.
"Iya ini cemilan, jadikan sebelum makan nasi setelah makan takjil dilanjutkan makna kerupuk, enak sekali apalagi dimasukin ke bumbu kuahnya," pungkasnya.
(dwa/odi)Kriuk Renyah Kurban, Camilan Khas Untuk Berbuka Puasa
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kriuk Renyah Kurban, Camilan Khas Untuk Berbuka Puasa"
Post a Comment