Di beberapa wilayah pemukiman padat penduduk yang ada di Filipina, banyak warganya yang hidup di dalam garis kemiskinan. Sehingga hidangan 'pagpag' ini mulai muncul, dan menjadi salah satu makanan favorit bagi warga yang tidak mampu di Filipina.
Baca Juga: Pasangan Ini Makan 'Sampah' Demi Berhemat Rp 2,9 Juta Tiap Bulan
![]() |
Sisa-sisa makanan dari tumpukan sampah ini, biasanya dimasak dengan cara direbus atau digoreng setelah dibersihkan. Lalu daging-daging yang masih menempel di tulang, akan dipotong, dan tulangnya dibuang, atau dirubah menjadi kuah kaldu.
![]() |
Kisaran harga untuk pagpag ini berkisar di angka 20P hingga 30P (Rp 5.500 - Rp Rp 8.250). Bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menyantap makanan daur ulang dari sampah makanan ini.
"Dengan karunia dari Tuhan, makanan ini sudah cukup. Dengan kehidupan yang kami jalani, pagpag sangat membantu. Ketika Anda membeli beberapa porsi pagpag, Anda sudah bisa memberi makan satu keluarga," ungkap Amy, salah satu warga yang ada di Tondo.
![]() |
Walaupun dihadapi oleh risiko kesehatan yang tinggi, tapi popularitas pagpag tetap tinggi. Bahkan pagpag sudah menjadi makanan pokok, bagi penuduk kalangan bawah yang ada di Filipina.
Baca Juga: Mahasiswa Ini Buktikan Bisa Makan Enak dan Kenyang dari Mengais Tempat Sampah (sob/odi)
'Pagpag' Makanan Sisa dari Tempat Sampah Jadi Hidangan Favorit di Filipina
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Pagpag' Makanan Sisa dari Tempat Sampah Jadi Hidangan Favorit di Filipina"
Post a Comment