Di Alun-alun Bung Karno (ABK). yang tepat berada di seberang Exit Tol Ungaran, berjajar aneka pedagang jajanan tradisional yang siap memanjakan lidah para pemburu kuliner.
Pantauan detikfood di lapangan, mulai dari minuman hingga makanan berat tradisional tersaji higienis dan dengan harga yang relatif murah. Jajanan tradisional itu meliputi, cendol hitam, Srabi Ngampin, Lothek, Klepon Gendar, dan Opor Bebek Ndesa.
![]() |
Semua makanan dan minuman itu diolah para penjual yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Semarang. Salah satu pedagang yang masih berusia muda, Okta Yosiana (19), mengaku senang dapat berdagang Klepon di Pujasera ABK. Gadis yang berasal dari Desa Gogik, Kabupaten Semarang, mengaku menyiapkan jumlah dagangan lebih tiap pekan.
"Hari ini bawa ratusan porsi, apalagi ada acara seperti sekarang ini dari Kemenpora, biasanya laris manis. Banyak pengunjung dari luar daerah yang penasaran, terutama dari Jakarta atau kota besar lain," papar Okta, kepada detikfood, Minggu (30/6/2019).
![]() |
Selain makanan beberapa pedagang buah juga tampak menjajakan daganganya. Erni Sutopo, salah satu pengunjung yang berasal dari Solo, mengaku terkesan saat mengunjungi stand-stand pedagang di Pujasera ABK.
"Jajananya murah, tadi beli durian dan makan opor bebek. Seporsi opor bebek lengkap pakai nasi tadi sekitar dua puluh ribuan. Lain kali kalau lewat Ungaran mampir ke sini lagi," jelas Erni.
Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Faisal Abdullah, yang sedang mengunjungi stand kuliner tradisional, berjanji akan mendorong kinerja dinas-dinas di bawahnya untuk mengambil peran dalam menyiapkan SDM Pemuda yang siap bersaing dalam dunia industri kreatif.
"Pemuda sekarang itu harus lebih kreatif, jangan bercita-cita jadi pegawai. Saya salut banyak anak muda yang berjualan disini, saya harap mereka harus percaya diri dan mau menginovasi makanan yang dijual. Tentu dengan catatan tetap menjaga citarasa tradisional," terang Faisal.
![]() |
Ia menambahkan, tak menampik semakin tingginya harga tiket pesawat berpengaruh pada omzet penjualan. Menurutnya, dalam waktu dekat stakeholder terkait harus merumuskan persoalan tiket pesawat supaya geliat ekonomi para anak muda bisa kembali bergairah.
"Sekarang orang mau beli oleh-oleh banyak takut kena biaya bagasi. Mau pergi juga sudah pikir-pikir harga tiket. Kami mendorong pihak terkait untuk segera menurunkan harga tiket atau membuat kebijakan yang pro dengan pengusaha muda kita," tandas Faisal.
Simak Video "Puluhan Ferrari Melintas di Tol Trans Jawa"
[Gambas:Video 20detik]
(odi/odi)
Jajan Klepon Gendar dan Opor Bebek di Exit Tol Ungaran Trans Jawa
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jajan Klepon Gendar dan Opor Bebek di Exit Tol Ungaran Trans Jawa"
Post a Comment