Perayaan Cap Go Meh di Indonesia tak kalah meriah dengan Imlek. Ada beberapa makanan khas yang wajib ada dalam Cap Go Meh. Apa saja?
Cap Go Meh adalah kata yang berasal dari Bahasa Hokkian. 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' artinya lima dan 'Meh' ialah malam. Penggabungan kata ini merujuk kepada penyelenggaraan acara yang ditanggalkan pada 15 kalender China.
Perayaan ini memiliki penyebutan nama yang berbeda di setiap daerahnya. Di Indonesia perayaan ini lebih populer dengan nama Cap Go Meh. Sedangkan di China disebut dengan Yuan Xiao atau Shang Yuan.
Cap Go Meh juga diartikan sebagai Hari Kasih Sayang versi China. Sehingga pada hari ini biasanya masyarakat Tionghoa membuat beragam makanan khas untuk disajikan keluarga besar.
Berikut ini beberapa menu makanan khas yang biasa disajikan saat Cap Go Meh yang dirangkum oleh detikFood:
1. Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh. Foto: iStock
|
Lontong Cap Go Meh menjadi makanan khas yang tak pernah absen di setiap perayaan hari kasih sayang ini. Tentunya, makanan ini bukan berasal dari China, melainkan hasil dari asimilasi antara budaya China dengan Indonesia. Hidangan ini terpengaruh dari tradisi kupatan masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyemarakkan perayaan Idul Fitri.
Mirip seperti lontong yang disajikan masyarakat Jawa kebanyakan, namun ada beberapa pelengkap yang wajib ada. Sajian ini harus menyertakan bubuk kedelai, docang (parutan kelapa dan kedelai yang dikukus) serta abing (parutan kelapa yang dimaniskan).
Menurut kepercayaan orang Tionghoa, kedelai ini diharapkan dapat sebagai pembawa rezeki. Sedangkan daging kelapa yang berwarna putih melambangkan kesucian.
2. Onde-onde
Onde-onde untuk perayaan Cap Go Meh. Foto: iStock
|
Kue berbentuk bulat dengan lapisan biji wijen ini memang sudah sangat populer di Indonesia. Kue onde-onde pun tak pernah absen saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
Kue yang satu ini terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan dengan isian lumatan kacang hijau yang digoreng. Dan kemudian diberi biji wijen. Onde-onde yang bulat dengan warna kuning keemasan setelah digoreng dipercaya dapat melambangkan keberuntungan dan harapan yang lebih baik.
3. Kue Keranjang
Kue keranjang dalam perayaan Cap Go Meh. Foto: iStock
|
Kue keranjang yang hadir saat perayaan Cap Go Meh ini memiliki nama lain Nian Gao. Kue tradisional ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Teksturnya kenyal sedikit lengket. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa kue ini disajikan untuk menyenangkan Dewa Tungku yang memberikan kabar baik ke surga.
4. Wedang Ronde
Wedang ronde yang juga sering ada dalam perayaan Cap Go Meh. Foto: iStock
|
Kalau makanan yang satu ini tidak hanya hadir saat perayaan Cap Go Meh, tetapi juga disetiap perayaan yang berkaitan dengan budaya Tionghoa. Bagi orang Tionghoa, wedang ronde merupakan makanan para dewa.
Wedang ronde juga memiliki tiga unsur, warna hijau melambangkan harapan, merah perlambang keberuntungan dan bentuknya yang bulat menjadi lambang persatuan.
Ronde terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan sedikit air dan dibentuk bola-bola yang direbus. Kemudian disajikan dengan kuah jahe manis.
5. Jeruk
Jeruk dalam perayaan Cap Go Meh. Foto: iStock
|
Buah jeruk dengan warna oranye yang menyala menjadi simbol warna emas atau kekayaan yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa. Mereka percaya, banyaknya buah di satu pohon akan semakin melimpah rezeki dan keberuntungan yang didapat.
Selain disajikan sebagai makanan, buah jeruk juga sering dijadikan tradisi untuk dilempar. Dikutip dalam Seven Pie, zaman dulu wanita yang melempar jeruk mandarin ke laut, sungai atau aliran air tanpa memberikan informasi apapun. Ada keyakinan bahwa melempar jeruk mandarin saat Cap Go Meh akan mendatangkan jodoh yang layak untuknya kelak.
Simak Video "Resto Ini Sajikan Masakan China Halal, Ada Mie Tarik Sapi Enak!"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/erd)
Cap Go Meh di Indonesia, Menu Makanan Enak Ini Wajib Dicoba
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cap Go Meh di Indonesia, Menu Makanan Enak Ini Wajib Dicoba"
Post a Comment