Search

Cerita di Balik 2 Sate yang Legendaris dan Inovatif di Kota Pahlawan

Jakarta -

Sate adalah salah satu makanan yang memiliki cita rasa tersendiri di Indonesia. Makanan yang terbuat dari potongan daging kecil yang diberi bumbu lezat ini, biasanya mempunyai jejak cerita unik tersendiri antara satu dengan lainnya.

Maka tak heran jika di Kota Surabaya, terdapat 2 jenis sate di mana kedua cita rasanya sama-sama bisa bikin ngiler, namun tentunya ada cerita unik di balik ity. Pertama ada sate legendaris yang sudah hampir 70 tahun berdiri, yakni Sate Klopo Ondomohen Bu Asih yang berada di Jl. Walikota Mustajab Nomor 36.

"Memang saya yang pertama menjual Sate Klopo Ondomohen di sekitar sini. Saya berjualan hampir 28 tahun, tetapi ibu saya 40 tahun," ujar Owner Sate Klopo Ondomohen Bu Asih, Asih Soedarmi dikutip dari akun YouTube Grab Indonesia, Sabtu (15/2/2020).

Menurut Asih, usaha sate klopo miliknya memiliki beberapa jenis sate yang dapat dipesan. Ia berkat sehari dapat menghabiskan 100 kg daging sapi, 30 kg lemak, 40 kg ayam, 5 kg sumsum, dan 12 kg usus.

Selain itu terdapat keunikan dari nama spanduk yang terpasang di depan rumah makannya, yaitu tulisan 'Ambulance As Sabillilah'. Ternyata Asih menerangkan ada cerita unik dibalik penamaan tersebut.

"Ceritanya begini, ada orang tua yang anak dulu di opname di Rumah Sakit. Anak tersebut meninggal dan lalu orang tua anak tersebut mencari ambulans namun dipersulit oleh supirnya," ujar Asih

"Akhirnya suami saya tahu tentang hal itu, kamipun berusaha membeli mobil Ambulance untuk membantu orang yang kurang mampu. Akhirnya kamipun membeli mobil tersebut dan tidak memasang tarif," pungkas Asih.

Untuk cita rasa sate klopo Ibu Asih ini tentunya bisa bikin kita ngiler. Perpaduan bumbu kacang halus, aroma kelapa, dan banyaknya jenis daging membuat sate ini memiliki rasa yang lezat.

Nah selanjutnya kita beralih ke jenis sate lainnya yaitu Sate Taichan. Kedai Sate Taichan Nyot Nyot di Jalan Dharmawangsa No.109 ini, memiliki inovasi tersendiri dalam pembuatannya. Seperti menu sate goreng, sate kulit, dan juga chicken wings.

"Itu sebenarnya original sih, dari awal ide kita sudah membuat seperti itu," ujar Owner Sate Taichan Nyot Nyot, Adel.

Adel lebih lanjut menjelaskan, saat ini Sate Taichan Nyot Nyot sudah mempunya 3 cabang. Untuk satu hari bisa menjual 7.000-8.000 tusuk sate, sementara saat weekend bisa menjual 8.000-10.000 tusuk untuk 3 outlet.

Adel menjelaskan saat ini sudah ada pemesanan sate taichan miliknya berasal dari take away. Aplikasi online menurutnya mampu membantu pemesanan dari sate di outlet miliknya. Menurutnya, GrabFood bisa terus meningkatkan penjualan dari sate taichan ini.

"Aplikasi seperti GrabFood, membantu banget sih buat orang-orang yang mungkin di luar jangkauan di tempat outlet saya," ujar Adel.

Simak Video "Gurih Lembut Sate Jando, Omzetnya Capai Rp 10 Juta per Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)

Let's block ads! (Why?)


Cerita di Balik 2 Sate yang Legendaris dan Inovatif di Kota Pahlawan
Baca Selanjutnya


Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita di Balik 2 Sate yang Legendaris dan Inovatif di Kota Pahlawan"

Post a Comment

Powered by Blogger.