Search

Mudik Menyambut Natal Bersama Keluarga di Desa

CATATAN PERJALANAN LIBURAN ROMO ALOYS BUDI PURNOMO PR (6)

Mudik Menyambut Natal Bersama Keluarga di Desa
Rabu, 27 Desember 2017 | 22:17

Usai istirahat sejenak, dan mengambil titipan dari Ananda Andika di Ungaran; saya meluncur menuju kampung halaman alias mudik. Ini mudik Natal sesudah tiga belas tahun. Maksudku, sejak tiga belas tahun terakhir ini, inilah saatnya saya mudik tepat menjelang hari raya Natal dan merayakan Natal di kampung halaman. Selama ini, setiap Natal saya sudah selalu menyempatkan diri untuk mudik dan berjumpa ayah dan adik-adik di rumah. Kebetulan, para romo, bruder, suster dan frater asal Baturetno, Danan dan Wonogiri selalu mengagendakan reuni tiap tanggal 27 Desember. Itu kujadikan kesempatan untuk pulang mudik secara tahunan.

 

Untuk hari libur Idul Fitri saya malah jarang pulang apalagi sepuluh tahun terakhir ini. Oleh sebab di saat libur Idul Fitri, aku menggunakan kesempatan itu untul merajut silaturahmi dengan para tokoh agama Islam. Sebagai yang melayani di Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, itulah kesempatan terbaikku merajut silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri. Biasanya butuh minimal 4 hari untuk berkeliling bersilaturahmi dalam rangka itu. Maka, saya jarang bisa pulang kampung mudik Lebaran.

 

Mudikku adalah mudik Natalan. Dan kali ini, ini merupakan mudik Natalan terlama, dari tanggal 23 Desember hingga 28 Desember. Asyik juga, meski secara teknologi agak susah karena susah mendapatkan signal hahaha, namun kunikmati saja. Mendapatkan signal untuk berkomunikasi adalah hal penting bagiku karena setiap hari aku sudah biasa mengirimkan renungan harian dan info-info yang semoga bermanfaat bagi umat dan masyarakat. Nyatanya, kalau saya terlambat mengirim saja, tak sedikit yang langsung menagih dan bertanya, "Romo sakitkah? Kok belum kirim renungan?" Makanya signal bagiku menjadi hal penting untuk pewartaan, caile... 

 

Perjalanan mudik Natalan kunikmati dalam kondisi "pamer susu sapi tu" (padat merayap susul-menyusul suapaya sampai tujuan). Saya baru tiba di rumah lewat tengah malam. Badan rasanya melayang. Sudah sejak tanggal 22 Desember praktis tidak tidur. Puji Tuhan, kasih kekuatan-Nya tetap menjaga dan melindungi sehingga saya sampai rumah dengan selamat.

 

Kebetulan adikku nomor 2, satu-satunya cewek, Theresia Ninik Anggraeni Dwi Ratnawati, juga mudik. Seperti yang selalu dilakukan almarhumah Ibuku, saat aku mudik, beliau langsung ngulegsambel bawang putih kesukaanku. Bedanya, almarhumah Ibuku siap dengan kenikir dan kemangi (selasih) mentah; adikku mengombinasi sambal bawang dengan jengkol, alamak!!! Meski demikian, tetaplah kulahap habis. 

 

Usai makan, saya rebah lelap hingga pagi menjelang siang! Akibatnya.... aku berdosa, tidak ikut merayakan Ekaristi Minggu Adven IV. Tuhan ampunilah aku. Melihat aku begitu capek dan lelah, ayah dan adik-adikku membiarkan daku tidur. Mereka tak berani membangunkanku. Aku baru bangun sesudah mereka pulang dari gereja.

 

Inilah yang kemudian mendorongku untuk mengaku dosa sore harinya. Kebetulan, sebelum mudik, saya mengabarkan kepada Romo Bagus SJ, Vikaris Paroki Baturetno bahwa saya akan mudik. Saya pun terjadwal Misa Malam Natal di Gereja St. Maria Assumpta Kedungrejo, Nguntoronadi, pukul 19.00. Maka, pukul 17.00 saya sudah berangkat ke Pastoran Baturetno. Aku bermaksud mencari Romo siapa pun untuk mengaku dosa sebelum merayakan Ekaristi Natal.

 

Syukur pada Allah dan puji Tuhan, sesampai di pastoran, aku berjumpa seorang Romo yang juga idolaku saat aku masih remaja. Aku pun matur padanya, "Romo, kawula badhe ngrepoti. Punapa kawula kepareng bihten?" (Maaf Romo, saya mau merepotkan, apakah saya bileh menerima sakramen Tobat?) Dengan sukacita beliau menerima saya orang yang berdosa ini dan saya mengakukan dosa-dosaku serta mohon ampun agar layak merayakan Natal dengan sukacita!

 

Syukut pada Allah. Sesudah pengakuan dosaku, aku berdoa di gereja. Lalu saya berpamitan melanjutkan perjalanan untuk mempersembahkan Misa Malam Natal di Gereja Wilayah Kedungrejo. Rupanya sudah ada dua orang yang menjemputku. Maka aku pun berangkat ke Kedungrejo bersama mereka. Dan dengan sukacita kuperseembahkan Perayaan Ekaristi Malam Natal bersama umat. (bersambung)


Kirim Komentar Anda

Komentar Untuk Artikel Ini

Jadilah yang pertama untuk menulis pendapat Anda!

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi di sini http://id.beritasatu.com/lifestyle/mudik-menyambut-natal-bersama-keluarga-di-desa/169929

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mudik Menyambut Natal Bersama Keluarga di Desa"

Post a Comment

Powered by Blogger.