Gerai kopi terbesar di dunia, Starbucks Corp, terpaksa menarik 230.000 lebih french press yang diproduksinya bersama Bodum, perusahaan peralatan makan dan dapur yang didirikan di Kopenhagen, Denmark.
Seperti yang telah dilansir dalam Food and Wine (02/05/2019), alat seduh kopi yang tarik sebanyak itu berasal dari dua tempat penjualan yang berbeda, yaitu 230 ribu unit french press dari AS dan 33.200 unit lainnya dijual di Kanada.
Komisi Keamanan Produk Konsumen AS mengatakan, penarikan french press tersebut dilakukan setelah diterimanya laporan bahwa mesin-mesin tersebut rusak ketika digunakan sehingga melukai penggunanya. Dikutip dalam website Starbucks, kenop pendorong mesin kopi dapat mematahkan batang logam sehingga menimbulkan bahaya laserasi.
Foto: Istimewa
|
Laserasi merupakan luka yang disebabkan oleh robekan atau sayatan. Starbucks juga telah menerima laporan serupa yang berkaitan dengan kerusakan tombol, di mana akhirnya menyebabkan laserasi pada tubuh pengguna.
Foto: Istimewa
|
Menurut informasi, french press tersebut dijual secara eksklusif oleh Starbucks dari bulan November 2016 hingga Januari 2019 silam. Dengan membanderol harga $20 per unit atau sekitar Rp. 286.000.
Alat seduh tersebut dikatakan dapat memberi kemudahan bagi pengguna untuk membuat kopi layaknya kopi Starbucks.
Baca Juga: 5 Alat Seduh Kopi Manual Ini Wajib Dimiliki Pecinta Kopi (lus/lus)
Berisiko Terkena Luka Robek, Ratusan Ribu French Press Starbucks Ditarik
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berisiko Terkena Luka Robek, Ratusan Ribu French Press Starbucks Ditarik"
Post a Comment