Paduan teh, susu, dan boba (pearl) sukses bikin banyak orang ketagihan. Minuman asal Taiwan ini pun menyebar di banyak negara, terutama di Asia seperti Jepang, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Bahkan khusus di Tokyo dimana infiltrasi bubble tea sulit masuk, minuman ini sekarang disukai anak muda di sana. Gerai bubble tea populer di Tokyo antara lain The Alley Lujiaoxing dan CoCo Fresh Tea & Juice.
Foto: iStock
|
Baca Juga: Tak Usah Takut Gendut! Kini Ada Jasa Peminum Bubble Tea Bayaran
Yang menarik, kecintaan anak muda akan bubble tea ternyata punya alasan psikologis. Seorang pakar dari perusahaan konsultan yaitu Moeko Ohno memaparkan setidaknya ada dua alasan seperti dirangkum Mothership berikut (17/5).
Pertama soal sedikit kepercayaan diri yang didapat ketika mereka beli bubble tea. Ohno menilai hal ini terjadi pada anak muda yang mendapat pengaruh sangat kuat dari lingkungan mereka.
Anak muda yang belum menemukan jati diri atau tidak punya kepercayaan diri yang cukup, akan mudah 'terombang-ambing' mengikuti hal yang dilakukan teman sebayanya. Termasuk urusan bubble tea.
Foto: Istimewa
|
Saat anak muda mengantre bubble tea seperti yang dilakukan banyak orang, mereka mungkin mendapat kepercayaan diri karena terlibat dalam suatu kegiatan yang melibatkan mayoritas.
Oleh karena itu, "bergabung dengan antrian adalah bukti bagi diri sendiri bahwa perilakunya tidak di luar norma," kata Ohno.
Ia menambahkan, kebiasaan mengunggah foto bubble tea di media sosial usai membelinya, juga turut membuat anak muda bisa mendapat validasi diri. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya 'likes' untuk foto tersebut.
Foto: Istimewa
|
Selain soal merasa diterima, membeli bubble tea dalam antrean juga menghadirkan rasa aman dari menjadi bagian mayoritas pada anak muda. Hal ini ditambah dengan banyak orang yang sekarang lebih menghargai individualisme.
Baca Juga: Lagi Tren! Bubble Tea Disajikan Dalam Wadah Hotpot
Ada sedikit situasi di mana orang bisa berkumpul sebagai satu tim. Nah, ketika rindu dengan situasi terkoneksi dengan orang lain, hal itu bisa terobati dengan bergabung dalam antrean. Salah satunya bubble tea yang sedang hits.
Menurut Ohno, banyak hal psikologis di balik membeli bubble tea, setidaknya untuk orang Jepang yang terkenal agak konformis. Utamanya soal keinginan menyesuaikan diri dengan mayoritas dan merasa dapat validasi diri.
(adr/odi)
Kata Pakar, Anak Muda Antre Beli Bubble Tea Biar Dapat Pengakuan dari Lingkungannya
Baca Selanjutnya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kata Pakar, Anak Muda Antre Beli Bubble Tea Biar Dapat Pengakuan dari Lingkungannya"
Post a Comment