INDOPOS.CO.ID - Desa Sangeh tidak saja terkenal dengan objek wisata Hutan Pala dan keranya. Namun, ada beragam destinasi kuliner yang tak kalah menariknya.
Destinasi wisata kuliner di Desa Sangeh cukup banyak, mulai dari kuliner berbahan daging kerbau hingga kuliner khas Bali yang sangat jarang ditemukan di warung kuliner lainnya. Salah satu kuliner Khas Desa Sangeh yang kini diburu masyarakat dan wisatawan adalah Ayam Nyatnyat Tuak Manis yang tersedia di areal wisata Pondok Jaka Sangeh, Badung. Untuk menuju lokasi tersebut, pengunjung yang datang dari arah Denpasar tidak perlu takut tersesat. Pasalnya, dari jalan Utama Desa Sangeh, pengunjung sudah bisa melihat petunjuk arah lokasi Pondok Jaka Sangeh.
Sekitar 200 meter sebelum Hutan Sangeh dari arah Denpasar, pengunjung bisa melihat petunjuk arah yang menunjukkan letak objek wisata Pondok Jaka. Bila sudah sampai di Pondok Jaka, berarti Kuliner yang anda inginkan sudah ada di hadapan mata. Soalnya, di objek wisata Pondok Jaka inilah lokasi Warung Bali Kui yang menjual Ayam Nyatnyat Tuak Manis berada.
Operational Manager Warung Bali Kui, Gusti Buda, mengatakan, Warung Bali Kui ini adalah bagian dari objek wisata Pondok Jaka. “Karena menjadi bagian dari objek wisata bernuansa klasik, maka untuk jenis menu masakan yang kami sajikan juga menu masakan yang benar-benar tradisional,” jelasnya kepada Bali Express ( Jawa Pos Group), baru -baru ini.
Diakui Buda, Ayam Nyatnyat Tuak Manis ini, memang sudah sangat populer dan dengan mudah ditemui masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Namun di Warung Bali Kui ini, lanjut Buda, menu masakan Ayam Nyatnyat disajikannya berbeda dengan menu masakan nyatnyat pada umumnya. “Kami menggunakan tambahan Tuak Manis dalam proses memasak ayam ataupun Gurami Nyatnyat,” ungkapnya.
Tujuan menambahkan Tuak Manis, selain sebagai penyedap, juga berfungsi untuk mengurangi rasa amis pada daging dan ikan yang digunakan sebagai bahan dasar masakan.
Penggunaan Tuak Manis juga berfungsi untuk membuat daging ayam atau ikan lebih empuk. Sehingga menu Ayam Nyatnyat yang dihidangkan di Warung Bali Kui ini, diakuinya jauh lebih empuk dibandingkan dengan Ayam Nyatnyat yang dijual di tempat lainnya.
Ayam Nyatnyat ala Warung Bali Kui ini, dihidangkan dengan Nasi Sela (nasi dengan campuran ketela) dan sayur urab plus sambal matah khas Bali. “Untuk sambel, kami ada dua jenis, yakni sambel matah dan sambel uleg, semuanya disajikan dalam keadaan segar,” lanjutnya.
Sedangkan untuk menu ikan, selain Gurami Nyatnyat, Warung Bali Kui juga memiliki olahan ikan Gurami lainnya yang sangat sayang untuk dilewatkan. Seperti Gurami Goreng dan Soap Gurami. Soap Gurami ala Warung Bali Kui juga cukup unik, karena soap ini dimasak dengan base genep (bumbu bali lengkap) dengan tambahan beberapa jenis bahan yang mampu memberikan citarasa yang menyegarkan, sehingga Soap Gurami tidak amis ketika disantap.
Menu tambahan lainnya cukup beragam, mulai dari Kentang Goreng dan beragam jenis snack serta kopi Bali. Kopi yang disajikan di Warung Bali Kui ini adalah kopi yang dihasilkan dari perkebunan milik warga di sekitar lokasi Warung Bali Kui.
Tersedia Tuak Jaka Setiap Hari
Warung Bali Kui juga menyajikan satu jenis minuman khas Bali yang saat ini sedang naik daun, yakni Tuak Jaka. “Untuk Tuaknya, setiap hari tersedia,” jelas Buda.
Tersedianya Tuak Jaka setiap hari, lanjut Buda, karena di areal objek wisata ini banyak masyarakat yang membuat tuak. " Ini juga tidak terlepas dari kondisi alam yang ada di sekitar objek wisata yang ditumbuhi oleh banyak pohon Jaka atau Enau," bebernya.
Pihaknya menyediakan jenis minuman ini, selain karena merupakan salah satu jenis minuman khas Bali, peminatnya juga cukup banyak.
Tidak saja dari pengunjung yang datang ke warung, namun juga dari masyarakat di sekitar Desa Sangeh dan di luar Desa Sangeh.
Lantas bagaimana dengan harga makanan di Warung Bali Kui ini? Buda mengatakan, harga makanan di Warung Bali Kui ini cukup terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 35 ribu per porsi untuk Ayam Nyanyat Tuak Manis. Sedangkan untuk Tuak Jaka harganya mencapai Rp 20 ribu per botol ukuran 600 mililiter. “Harga makanan yang kami patok cukup terjangkau, sehingga siapa saja bisa menikmati makanan dan minuman yang kami sediakan di Warung Bali Kui ini,” pungkasnya. (bx/gek/yes/JPR)
TOPIK BERITA TERKAIT:#kuliner #indoposmakan-makan 
Baca Lagi di sini https://www.indopos.co.id/read/2018/03/16/131279/berburu-kuliner-di-desa-sangeh
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berburu Kuliner di Desa Sangeh"
Post a Comment