Olah Sambel Pecel Blitar, Sebulan Raih Omzet Rp 200 Juta

Istri Samsul Anam, Mustikayah menunjukkan produksi sambel pecelnya. (foto:M.Prayogo/BlitarTIMES)

JATIMTIMES, BLITAR – Sambel pecel yang menjadi makanan khas Blitar ini mudah ditemui di sudut-sudut pedesaan maupun di perkotaan. Meski demikian masih jarang dari pengusaha sambel pecel ini bisa menjual produksinya hingga ke luar negeri.

Berbeda dengan Samsul Anam (65) warga Kelurahan Tawangsari Kecamatan Garum Kabupaten Blitar produksinya dikirimkan ke banyak wilayah bahkan menjadi langganan warga Negara Malaysia.

Hal tersebut diakibatkan karena keuletannya dalam membuat sambal pecel. Sehingga sambel pecel yang dihasilkannya rasanya lebih enak dan tahan lama sehingga lebih disukai.

“ Iya saya setiap bulan selalu kirim sambal pecel ke Malaysia sebanyak 4 kwintal. Hal ini disebabkan sambel pecel saya lebih tahan lama tidak kadaluwarsa. Sebab pengiriman di sana kan lewat laut jadi makan waktu hingga bulanan baru sampai jadi perlu awet,” ujarnya.

Dia membeberkan resep yang dia gunakan sebenarnya hampir sama dengan resep dengan pembuat sambal lainnya. Hanya saja semua bahan oleh dia semuanya digoreng hingga kering pakai minyak.

“ Semua digoreng kecuali daun jeruknya inilah yang membuat sambel saya lebih awet. Padahal saya tidak pakai bahan-bahan pengawet sama sekali,” ungkap suami dari Mustikayah ini.

Pria yang sudah membuat produksi sambel sejak 10 tahun lalu. Kini dalam sebulan dia bisa menjual sekitar 6 kwintal sambal pecel. Dengan didatangi para sales dirumahnya untuk dijual di pasar-pasar dan toko-toko di Blitar.

Sedang harga yang dia pasang untuk satu kilo sambal pecel ini sekitar Rp 34 ribu per kilo.

“ Alhamdulillah kalau omzet bulanan ya sekitar 200 juta. Tapi ya itu produksinya itu juga mahal bahannya terutama kacangnya,” kata pria yang memiliki 2 cucu ini. (*)

Let's block ads! (Why?)